Dalam merencanakan renovasi atap rumah, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor evaluasi jenis material bangunan yang akan digunakan, yang berdampak langsung pada anggaran, dan aspek desain atap. Oleh karena itu, renovasi atap rumah harus diatur dengan perencanaan yang teliti, bukan tindakan sembrono. Tujuannya adalah memastikan hasil renovasi sesuai dengan kebutuhan dan memberikan tingkat kenyamanan yang diharapkan oleh penghuni rumah.
Karena biaya renovasi atap rumah umumnya tinggi, Anda perlu untuk menghitung biaya renovasi atap rumah dengan perhitungan anggaran yang akurat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai biaya renovasi atap rumah, mari kita lihat di bawah ini!
Biaya Renovasi Atap rumah berdasarkan material
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merenovasi atap rumah bukanlah tindakan yang ekonomis. Anda perlu menyiapkan rencana anggaran biaya renovasi atap rumah yang signifikan untuk melaksanakan proyek perawatan tersebut. Budget renovasi atap rumah meliputi sejumlah elemen seperti rangka atap, bahan atap, pelapis anti-bocor, dan biaya upah tukang bangunan.
Jadi, berapa biaya renovasi atap rumah? Untuk menghindari risiko melewati anggaran akibat pengeluaran yang tak terduga, berikut ini estimasi biaya renovasi atap rumah dan cara menghitung biaya renovasi atap rumah berdasarkan jenis material yang digunakan:
1. Biaya Rangka
Harga renovasi atap rumah merujuk pada biaya rangka terkait dengan pembuatan atau pembaruan struktur kerangka atap. Ini mencakup bahan-bahan yang digunakan untuk membentuk atau memperbaiki kerangka atap, upah tukang bangunan yang bekerja pada bagian ini, dan berbagai komponen lainnya yang diperlukan untuk memastikan kerangka atap berfungsi dengan baik dan kuat.
Biaya rangka baja ringan umumnya bervariasi dalam kisaran Rp110.000 hingga Rp160.000 per meter. Jika kita mengambil contoh rumah dengan ukuran 4 x 8 meter, maka biaya untuk rangka atapnya akan berkisar antara Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000.
Ukuran rumah yang sama, 4 x 8 meter, akan memiliki biaya yang hampir serupa jika menggunakan rangka kayu. Kisarannya juga sekitar Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000. Biasanya, untuk membuat kuda-kuda rangka dengan ukuran rumah tersebut, biaya sekitar Rp3.000.000, sedangkan sisanya (sekitar Rp2.000.000) digunakan untuk membeli reng dan kaso.
Untuk beton bertulang, perhitungan biaya menjadi lebih kompleks karena mencakup harga beton, biaya bekisting dan besi, serta ongkos tukang yang umumnya digabungkan. Harga beton berkisar antara Rp80.000 hingga Rp86.000 per meter persegi. Biaya bekisting dan besi sekitar Rp418.000, dan tukang biasanya dibayar per hari dengan tarif sekitar Rp250.000. Jadi, biaya untuk membuat satu meter persegi rangka atap beton bertulang berkisar antara Rp748.000 hingga Rp754.000.
Sementara itu, rangka atap yang terbuat dari bambu cenderung lebih ekonomis. Biayanya akan bervariasi tergantung pada jumlah bambu yang digunakan, namun umumnya berkisar dari Rp1.000.000 hingga Rp3.000.000. Diperkirakan satu batang bambu memiliki harga sekitar Rp50.000.
2. Biaya Atap
Biaya atap dalam konteks renovasi atap rumah merujuk pada semua pengeluaran yang terkait dengan pemilihan, pembelian, dan pemasangan material atap yang baru atau perbaikan pada atap yang sudah ada. Ini mencakup berbagai komponen yang diperlukan untuk memastikan atap rumah berfungsi dengan baik dan melindungi bangunan dari elemen cuaca, seperti hujan, angin, panas, dan salju.
Dalam proyek renovasi atap rumah, biaya atap seringkali merupakan salah satu komponen terbesar dalam anggaran. Ini terutama berlaku jika genteng yang digunakan adalah genteng tanah liat yang paling murah, dengan harga sekitar Rp2.500 per buah.
Contohnya, jika rumah tersebut membutuhkan sekitar 2.500 buah genteng tanah liat, maka biaya yang diperlukan akan mencapai sekitar Rp6.250.000. Namun, jika genteng beton digunakan, yang memiliki harga sekitar Rp7.000 per buah, biaya dapat mencapai Rp17.500.000.
Alternatif paling ekonomis adalah menggunakan atap asbes, yang umumnya dijual dalam lembaran yang cukup besar. Dengan ukuran lembaran sekitar 180 x 105 cm dan memiliki ketebalan 4 mm, harga asbes hanya sekitar Rp53.000 per lembar.
3. Biaya Cat Pelapis Anti Bocor
Biaya cat pelapis anti bocor (juga dikenal sebagai pelapis atap anti-bocor) adalah biaya yang terkait dengan penggunaan dan aplikasi cat atau lapisan khusus yang dirancang untuk melindungi atap rumah dari kebocoran air dan kerusakan terkait air. Cat pelapis anti bocor ini merupakan salah satu komponen penting dalam menjaga kekuatan dan ketahanan atap rumah terhadap elemen cuaca, terutama hujan dan kelembaban.
Untuk cat pelapis anti bocor yang diperlukan dalam proyek renovasi atap rumah, biasanya memerlukan satu kaleng berukuran 4 kg. Harga cat ini masih cukup terjangkau, dengan kisaran harga mulai dari Rp192.000 hingga Rp240.000 per kaleng berukuran 4 kg.
Baca juga: Cat warna hijau cocok dengan warna apa? Simak 15 Kombinasi Warna Hijau Paling Serasi!
4. Biaya Tukang Bangunan
Biaya tukang bangunan merupakan sejumlah biaya yang harus Anda keluarkan sebagai kompensasi kepada tenaga kerja berpengalaman atau kontraktor yang memiliki tanggung jawab melaksanakan semua tugas fisik dalam proyek renovasi atap rumah Anda.
Ini mencakup berbagai elemen yang termasuk dalam pengeluaran Anda, termasuk upah atau imbalan yang diberikan kepada mereka atas jasa-jasa yang mereka sediakan, serta komponen-komponen lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
Biaya tenaga kerja dalam proyek renovasi atap sangat tergantung pada jenis material yang digunakan dan jumlah pekerja yang terlibat. Sebagai contoh, jika menggunakan rangka kayu yang membutuhkan satu minggu untuk penyelesaian, biaya pekerjaan dengan sistem borongan dapat mencapai Rp1.500.000.
Sementara itu, jika menggunakan rangka baja ringan yang hanya memerlukan waktu 4 hari untuk penyelesaian, biaya pekerjaan borongan dapat lebih rendah, yaitu sekitar Rp1.000.000.
Cara Menghitung Biaya Renovasi Atap Rumah
Setelah memahami estimasi biaya renovasi atap rumah berdasarkan jenis material yang digunakan, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan anggaran renovasi. Berikut adalah cara menghitung biaya renovasi atap rumah:
1. Menggunakan Atap Rangka Baja Ringan
Biaya renovasi atap rumah ganti baja ringan bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran rumah, lokasi geografis, jenis baja ringan yang digunakan, serta apakah Anda akan melakukan pemasangan sendiri atau mempekerjakan profesional.
Menggunakan Atap Rangka Baja Ringan Harga baja ringan per meter persegi berkisar antara Rp110.000 hingga Rp160.000. Jika ukuran rumah Anda adalah 4×8 meter, maka biaya untuk membeli baja ringan sekitar Rp5.120.000.
Selanjutnya, biaya pemasangan selama 4 hari sekitar Rp1.000.000. Pasangan atap baja ringan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan kayu. Ditambah biaya atap dan cat pelapis anti bocor yang dapat mencapai Rp6.490.000. Dengan demikian, total biaya renovasi atap jika menggunakan baja ringan adalah sekitar Rp12.610.000.
2. Menggunakan Atap Rangka Kayu
Menggunakan Atap Rangka Kayu Dalam ukuran rumah yang sama, 4×8 meter, penggunaan rangka atap kayu biasanya memerlukan setidaknya 3 kuda-kuda pada bagian pinggir dan tengah. Biaya kayu untuk kuda-kuda sekitar Rp3.000.000, ditambah biaya reng dan kayu kaso sekitar Rp2.000.000, sehingga totalnya mencapai Rp5.000.000.
Selanjutnya, biaya pemasangan selama sekitar 1 minggu adalah sekitar Rp1.500.000. Ditambah biaya atap dan cat pelapis anti bocor yang dapat mencapai Rp6.490.000. Jadi, total biaya renovasi atap kayu adalah sekitar Rp12.990.000.
Berapa Lama Proses Renovasi Atap Rumah?
Lama proses renovasi atap rumah dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk:
1. Ukuran dan Kompleksitas Proyek
Semakin besar dan kompleks proyek renovasi atap, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Misalnya, mengganti genteng mungkin memakan waktu beberapa hari, sementara proyek yang lebih besar yang melibatkan perubahan struktural atau desain atap yang rumit bisa memakan beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
2. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang perlu dilakukan dalam renovasi atap juga memengaruhi waktu yang dibutuhkan. Misalnya, mengganti genteng atau memasang pelapis anti bocor mungkin lebih cepat dibandingkan dengan membangun kembali kerangka atap.
3. Cuaca
Cuaca bisa menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan lama renovasi. Cuaca buruk, seperti hujan, angin kencang, atau salju, dapat memperlambat pekerjaan dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan.
4. Ketersediaan Tenaga Kerja
Ketersediaan tukang bangunan dan pekerja konstruksi juga dapat memengaruhi lama renovasi. Jika ada keterlambatan dalam menyewa atau mengkoordinasikan pekerja, proyek bisa memakan waktu lebih lama.
5. Perizinan dan Izin
Proses perizinan dan izin dari pihak berwenang dapat memakan waktu tambahan dalam renovasi. Anda perlu memastikan semua izin dan persyaratan hukum terpenuhi sebelum memulai pekerjaan.
Secara umum, renovasi atap rumah bisa memakan waktu mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan, tergantung pada lingkup dan kompleksitas proyek. Pastikan untuk berbicara dengan kontraktor atau tukang bangunan Anda untuk mendapatkan perkiraan waktu yang lebih akurat berdasarkan proyek renovasi atap Anda yang spesifik.
Itulah rincian menghitung biaya renovasi atap rumah dengan material beragam. Ketika Anda memulai proyek renovasi atap, penting untuk melakukan perencanaan yang teliti, mengatur anggaran dengan hati-hati, dan menjaga komunikasi yang efektif dengan tim renovasi Anda.
Dengan cara ini, Anda dapat mencapai hasil yang memuaskan dan meningkatkan kualitas rumah Anda dalam berbagai aspek. Semoga proyek renovasi atap rumah Anda berjalan dengan lancar dan berhasil!