Contoh RAB Bangunan yang Tepat dan Cara Menghitungnya

Artikel ini terakhir di perbaharui September 4, 2024 by David Ashari
Contoh RAB Bangunan yang Tepat dan Cara Menghitungnya

Membangun rumah adalah proyek besar yang membutuhkan perencanaan yang cermat, termasuk dalam hal keuangan. Salah satu hal yang paling krusial dalam perencanaan pembangunan rumah adalah menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB berfungsi sebagai blueprint keuangan yang akan memandu Anda dalam mengelola biaya konstruksi dari awal hingga akhir. Oleh karena pentingnya RAB, maka Linktown akan membahas tentang contoh RAB bangunan yang perlu kalian ketahui.

Apa itu RAB Bangunan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan adalah dokumen perencanaan yang berisi rincian semua biaya yang dibutuhkan dalam sebuah proyek konstruksi. RAB sangat penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai anggaran dan menghindari pembengkakan biaya yang tidak terduga.

Cara Menghitung RAB Bangunan

Ada dua metode utama dalam menghitung RAB bangunan:

Metode Per Meter Persegi

  • Kelebihan: Lebih sederhana dan cepat.
  • Kekurangan: Kurang detail dan kurang akurat untuk proyek yang kompleks.
  • Cara menghitung: Kalikan luas bangunan dengan harga per meter persegi. Harga per meter persegi bisa didapatkan dari kontraktor atau estimasi berdasarkan harga pasaran.

Metode Analisis Harga Satuan Pekerjaan:

  • Kelebihan: Lebih detail dan akurat.
  • Kekurangan: Lebih rumit dan memakan waktu.
  • Cara menghitung: Hitung biaya setiap item pekerjaan (misalnya, galian tanah, pemasangan bata, pengecatan) dan jumlahkan semuanya.

Contoh RAB Bangunan untuk Proyek Rumah Sederhana

Contoh RAB di bawah ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis material, dan tingkat kesulitan pekerjaan.

Contoh RAB Rumah Tipe 45

Berikut adalah contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk renovasi rumah tipe 45, yang meliputi beberapa komponen penting seperti material, tukang, dan biaya tambahan:

1. Luas Bangunan dan Tanah

  • Luas Bangunan: 45 m²
  • Luas Tanah: 60 m² (misalnya, untuk type 45/60)

2. Komponen Biaya

Material Bangunan:

  • Bongkaran Atap: Rp 50,000/m² x 45 m² = Rp 2,250,000
  • Bongkaran Dinding: Rp 50,000/m² x 45 m² = Rp 2,250,000
  • Pondasi Batu Kali: Rp 1,500,000/m³ x 20 m³ (misalnya, untuk pondasi) = Rp 30,000,000
  • Sloof Beton Bertulang: Rp 2,000,000/m³ x 10 m³ (misalnya, untuk sloof) = Rp 20,000,000
  • Kolom Beton Bertulang: Rp 2,500,000/m³ x 15 m³ (misalnya, untuk kolom) = Rp 37,500,000
  • Balok Beton Bertulang: Rp 2,500,000/m³ x 25 m³ (misalnya, untuk balok) = Rp 62,500,000
  • Pelat Lantai Beton Bertulang: Rp 1,000,000/m² x 150 m² (misalnya, untuk pelat lantai) = Rp 150,000,000

Finishing dan Furnitur:

  • Pemasangan Keramik: Rp 100,000/m² x 45 m² = Rp 4,500,000
  • Pengecatan Dinding: Rp 50,000/m² x 45 m² = Rp 2,250,000
  • Pemasangan Plafon: Rp 80,000/m² x 45 m² = Rp 3,600,000
  • Listrik dan Plumbing: Rp 5,000,000
  • Pintu dan Jendela: Rp 3,000,000
  • Keramik Dinding Kamar Mandi: Rp 1,500,000
  • Semen dan Keramik Lantai Kamar Mandi: Rp 500,000
  • Shower dan Kloset Duduk: Rp 900,000
  • Cermin dan Gantungan Handuk: Rp 300,000
  • Tempat Sabun dan Wastafel Stainless Steel: Rp 300,000

Biaya Tukang

  • Upah Tukang Harian: Rp 150,000/hari x 7 hari x 2 orang = Rp 2,100,000

Biaya Tambahan

  • Biaya Tak Terduga: Rp 1,200,000

3. Total Biaya

  • Total Biaya Material: Rp 307,500,000 (dari contoh di atas)
  • Total Biaya Tukang: Rp 2,100,000
  • Total Biaya Tambahan: Rp 1,200,000
  • Total Estimasi Biaya Renovasi: Rp 310,800,000

Contoh RAB Rumah Tipe 36

Berikut adalah contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk membangun rumah tipe 36, berdasarkan panduan dari 99.co Indonesia:

1. Hitung Luas Bangunan dan Lahan

  • Luas Bangunan: 36 m²
  • Luas Lahan: 60 m² (misalnya, untuk type 36/60)

2. Menghitung Harga Tanah dan Biaya Kasar Bangunnya

  • Harga Tanah: Rp3.000.000 per meter persegi
  • Biaya Tanah: Rp3.000.000 x 60 meter persegi = Rp180.000.000
  • Biaya Bangunan: Rp1.500.000 per meter persegi
  • Biaya Bangunan: Rp1.500.000 x 36 meter persegi = Rp54.000.000
  • Total Biaya Kasar: Rp180.000.000 + Rp54.000.000 = Rp234.000.0001.

3. Menghitung Biaya Bahan Baku Bangunan

  • Bahan Baku yang Diperlukan:
  • Pondasi
  • Dinding
  • Struktur Bangunan
  • Genteng
  • Atap
  • Keramik
  • Cat Tembok
  • Batako
  • Cakar Ayam
  • Besi Beton
  • Lain-lain

4. Menghitung Ongkos Jasa Tukang Bangunan

  • Tukang Gali: Rp90.000 per hari
  • Tukang Kayu: Rp120.000 per hari
  • Tukang Batu: Rp120.000 per hari
  • Tukang Besi Beton: Rp135.000 per hari
  • Tukang Cat/Pelitur: Rp120.000 per hari
  • Tukang Besi Profil: Rp130.000 per hari
  • Tukang Listrik: Rp125.000 per hari
  • Tukang Ledeng: Rp120.000 per hari
  • Asisten Tukang: Rp100.000 per hari
  • Mandor Bangunan: Rp200.000 per hari

5. Menghitung Biaya Tak Terduga

  • Biaya Tak Terduga: 10% dari total biaya bangun rumah
  • Misalnya, Rp234.000.000 x 10% = Rp23.400.000

Contoh RAB Sederhana untuk Bangunan Rumah

Berikut adalah contoh RAB sederhana untuk bangunan rumah berdasarkan artikel di Kumparan:

1. Cara Menghitung RAB Secara Sistem Per Meter Persegi

  • Luas Bangunan: Rumah sederhana dengan lebar 8 m dan panjang 10 m, maka luas bangunan adalah 80 meter persegi.
  • Harga Bangunan: Harga bangunan setiap meter persegi pada saat pengerjaan konstruksi ditaksir sekitar Rp3 juta.

Luas bangunan (80 m²) x Harga per meter persegi (Rp3 juta) = Rp240 juta.

2. Cara Menghitung RAB Secara Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan

Pemasangan Ubin

  • Luas Ubin: 50 meter persegi.
  • Biaya Pemasangan Ubin: Biaya pengerjaan pemasangan ubin bisa dihitung dari pengalian luas tersebut dengan harga satuan ubin, misalnya Rp100 ribu per meter persegi.

Perhitungan:

Luas ubin (50 m²) x Harga satuan ubin (Rp100 ribu) = Rp5 juta.

Contoh RAB Rumah Tipe 90

Berikut adalah contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk membangun rumah tipe 90:

1. Biaya Lahan

  • Luas Lahan: 150 m²
  • Harga Tanah Per m²: Rp. 3,000,000
  • Total Biaya Lahan: 150 m² x Rp. 3,000,000 = Rp. 450,000,000

2. Biaya Pembangunan

  • Jasa Tukang Bangunan: Sistem Borongan
  • Harga Per Meter: Rp. 3,000,000
  • Total Biaya Pembangunan: Rp. 3,000,000 x 90 m² = Rp. 270,000,000

3. Biaya Arsitek

  • Jasa Arsitek: 8% dari total biaya pembangunan
  • Biaya Arsitek: 8% dari Rp. 270,000,000 = Rp. 21,600,000
  • Alternatif Biaya Arsitek per Meter: Rp. 1,000,000 per meter

4. Biaya Lain-Lain

  • Biaya Lain-Lain: 10% dari total biaya bangun rumah
  • Biaya Lain-Lain: 10% dari Rp. 450,000,000 + Rp. 270,000,000 = 10% dari Rp. 720,000,000 = Rp. 72,000,000

5. Total Biaya Bangun Rumah Tipe 90

Total Biaya Bangun Rumah:

Tanah: Rp. 450,000,000

Pembangunan: Rp. 270,000,000

Arsitek: Rp. 21,600,000 (atau Rp. 90,000,000)

Biaya Lain-Lain: Rp. 72,000,000

Total: Rp. 813,600,000 (atau Rp. 611,600,000 jika menggunakan biaya arsitek per meter)

Dengan demikian, total biaya bangun rumah tipe 90 dapat berkisar antara Rp. 611,600,000 hingga Rp. 813,600,000, tergantung pada pilihan jasa arsitek dan biaya lain-lain yang diperhitungkan.

Contoh RAB Renovasi Rumah

Contoh RAB bangunan untuk renovasi rumah dapat dilihat pada halaman panduan menjual rumah yang disediakan oleh Pashouses. Berikut ini adalah contoh RAB untuk renovasi rumah skala kecil yang dapat dijadikan acuan: 

Mengganti lantai keramik dikenakan biaya sebesar Rp500.000 per meter persegi, mengecat ulang dinding Rp50.000 per meter persegi, mengecat ulang plafon gypsum Rp50.000 per meter persegi, mengganti rangka atap Rp300.000 per meter persegi, mengecat pintu melamin Rp250.000 per meter persegi, mengecat pintu duco Rp450.000 per meter persegi, dan finishing dikenakan biaya Rp300.000. Subtotal dari seluruh kegiatan ini mencapai Rp1.900.000 per meter persegi. Jika Anda menerapkan RAB ini untuk rumah seluas 36 meter persegi, maka total biayanya akan mencapai Rp68.400.000.

Contoh RAB Bangunan Rumah

Contoh RAB rumah 2 lantai dapat dilihat dalam beberapa tahap pekerjaan yang spesifik. Berikut adalah detail contoh RAB rumah 2 lantai

1. Persiapan Lahan

  • Pengukuran dan Pemasangan Patok: 1 buah, dengan harga satuan Rp 2.000.000, total Rp 2.000.000.
  • Galian Tanah dan Pengurugan: 100 m³, dengan harga satuan Rp 250.000, total Rp 25.000.000.
  • Pembuatan Pondasi: 1 m², dengan harga satuan Rp 3.000.000, total Rp 3.000.000.
  • Pemasangan Pipa Saluran Air dan Listrik: 1 m², dengan harga satuan Rp 4.000.000, total Rp 4.000.000.

2. Konstruksi Bangunan

  • Kolom dan Balok Beton: 50 m³, dengan harga satuan Rp 10.000.000, total Rp 500.000.000.
  • Pelat Lantai: 100 m², dengan harga satuan Rp 4.500.000, total Rp 450.000.000.
  • Dinding Beton: 120 m², dengan harga satuan Rp 2.500.000, total Rp 300.000.000.
  • Pintu dan Jendela: 20 buah, dengan harga satuan Rp 6.000.000, total Rp 120.000.000.

3. Finishing Bangunan

  • Pemasangan Keramik Lantai: 100 m², dengan harga satuan Rp 600.000, total Rp 60.000.000.
  • Pengecatan Dalam dan Luar: 300 m², dengan harga satuan Rp 200.000, total Rp 60.000.000.
  • Pemasangan Listrik dan Plumbing: 1 m², dengan harga satuan Rp 2.500.000, total Rp 2.500.000.
  • Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela: 20 buah, dengan harga satuan Rp 1.000.000, total Rp 20.000.000.
  • Pemasangan Kaca: 20 m², dengan harga satuan Rp 800.000, total Rp 16.000.000.
  • Pemasangan Rangka Plafon: 100 m², dengan harga satuan Rp 1.000.000, total Rp 100.000.000.

4. Perabotan dan Furnitur

  • Pemasangan Keramik Dinding: 150 m², dengan harga satuan Rp 500.000, total Rp 75.000.000.
  • Pemasangan Closet dan Wastafel: 3 buah, dengan harga satuan Rp 3.500.000, total Rp 10.500.000.
  • Pemasangan Kran dan Shower: 2 set, dengan harga satuan Rp 2.000.000, total Rp 4.000.000.
  • Pengecatan Lantai: 100 m², dengan harga satuan Rp 200.000, total Rp 20.000.000.
  • Pengecatan Finishing: 100 m², dengan harga satuan Rp 150.000, total Rp 15.000.000.
  • Pengecatan Lantai Kayu: 50 m², dengan harga satuan Rp 500.000, total Rp 25.000.000.

Total Biaya

Total biaya keseluruhan untuk pembangunan rumah 2 lantai adalah Rp 1.676.000.000.

Tips Menghitung RAB Bangunan dengan Akurat

Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan dengan akurat merupakan langkah krusial dalam perencanaan proyek konstruksi. Untuk memastikan anggaran yang realistis dan meminimalkan risiko kekurangan dana, berikut adalah tips-tips yang bisa diikuti:

1. Buat Rincian Pekerjaan yang Sangat Detail

Langkah pertama dalam menghitung RAB adalah membuat rincian pekerjaan secara mendetail. Hal ini meliputi semua tahapan konstruksi, mulai dari pekerjaan persiapan, struktur, finishing, hingga instalasi sistem. Pastikan Anda mencantumkan semua elemen pekerjaan, termasuk yang terkecil sekalipun, seperti pemasangan kusen, pengecatan, instalasi listrik, dan sanitasi. Rincian yang lengkap akan membantu menghindari biaya tambahan yang tidak terduga di kemudian hari.

2. Lakukan Survei Harga Pasaran

Harga material dan jasa konstruksi bisa bervariasi tergantung lokasi dan kondisi pasar. Lakukan survei harga di beberapa tempat atau supplier untuk mendapatkan harga yang paling kompetitif. Selain itu, jangan lupa untuk memperhitungkan biaya transportasi material ke lokasi proyek. Ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai berapa biaya yang harus dianggarkan.

3. Pertimbangkan Kualitas Material yang Akan Digunakan

Kualitas material memiliki dampak langsung terhadap durabilitas dan performa bangunan. Saat menghitung RAB, tentukan spesifikasi material yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Jika anggaran memungkinkan, pilih material yang berkualitas tinggi untuk memastikan bangunan lebih tahan lama dan meminimalkan biaya perawatan di masa depan. Namun, jika anggaran terbatas, pilih material yang memiliki keseimbangan antara harga dan kualitas.

4. Hitung Biaya Tenaga Kerja dengan Akurat

Tenaga kerja merupakan salah satu komponen terbesar dalam RAB. Untuk menghitung biaya tenaga kerja, pertimbangkan jumlah pekerja yang dibutuhkan, durasi proyek, dan tarif upah sesuai standar daerah. Jangan lupa untuk memasukkan biaya tambahan seperti lembur atau tunjangan pekerja. Ketepatan dalam menghitung ongkos tenaga kerja akan membantu dalam perencanaan anggaran yang lebih realistis.

5. Sisihkan Anggaran untuk Biaya Tidak Terduga

Selalu ada kemungkinan munculnya biaya tidak terduga selama proyek berlangsung, seperti perubahan desain, kerusakan material, atau kondisi cuaca buruk. Sebagai antisipasi, alokasikan sekitar 10-15% dari total anggaran sebagai dana cadangan untuk menutupi biaya-biaya yang tidak terduga ini. Dengan begitu, proyek dapat terus berjalan tanpa hambatan meskipun terjadi hal-hal yang tidak direncanakan.

6. Konsultasikan dengan Arsitek atau Kontraktor Berpengalaman

Untuk mendapatkan perhitungan RAB yang lebih akurat, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan arsitek atau kontraktor yang sudah berpengalaman. Mereka dapat memberikan masukan yang berharga mengenai efisiensi biaya, pemilihan material, dan tahapan pekerjaan. Selain itu, mereka juga dapat membantu dalam melakukan penyesuaian jika ada perbedaan antara rencana awal dengan kondisi lapangan.

Menghitung RAB dengan akurat memerlukan ketelitian dan perencanaan yang matang. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat meminimalkan risiko kekurangan anggaran dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Menyusun RAB bangunan memang membutuhkan ketelitian dan waktu, namun manfaatnya sangat besar. Dengan RAB yang baik, Anda dapat memastikan bahwa proyek pembangunan rumah Anda berjalan lancar dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli jika Anda merasa kesulitan dalam menyusun RAB.