Harga properti cenderung naik tiap tahun dan menunda pembelian properti bukan keputusan bijak, terutama di kota besar. Seiring waktu, lokasi hunian umumnya semakin jauh dari pusat kota karena lahan yang terbatas di sana. Dalam konteks harga properti sekarang, membeli properti secara tunai sulit dilakukan. Solusinya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ketika akan membeli hunian, pilihan antara rumah subsidi dan komersial muncul. Lalu, apa perbedaan rumah subsidi dan komersil? Mari kita telaah Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil di Indonesia di bawah ini.
Apa itu Rumah Subsidi?
Rumah subsidi merupakan rumah yang dibangun atas subsidi dari pemerintah sehingga harganya lebih terjangkau bila dibandingkan dengan harga perumahan komersil. Pada perumahan subsidi ada banyak biaya yang disubsidi oleh pemerintah seperti biaya asuransi jiwa, asuransi kebakaran, asuransi kredit, suku bunga KPR flat atau tetap hingga masa KPR selesai, hingga biaya lainnya sehingga membuat harga rumah terjangkau. Perumahan subsidi ini diperuntukkan kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah agar mereka bisa mempunyai rumah sebagai tempat tinggal yang layak. Namun, perumahan subsidi pasti juga banyak memiliki kekurangan, apa saja kekurangan rumah subsidi? baca lengkap di artikel ini ya!
Apa itu Rumah Komersil?
Hunian komersial adalah jenis perumahan yang dibangun oleh pengembang properti dan memiliki ciri khas pada bagian depan rumah (fasad) yang dirancang secara seragam. Model perumahan ini dapat dimasukkan ke dalam konsep rumah cluster. Biasanya, ketika Anda melihat brosur perumahan cluster, Anda akan menjumpai bahwa dalam suatu kompleks terdapat beberapa jenis rumah dengan fasad yang berbeda untuk masing-masing jenis tersebut.
- Apakah Bisa KPR Rumah Atas Nama Orang Lain? Cari Tahu di Sini!
- Apa Itu Furnished? Perbedaan dan Keuntungan Beli atau Sewa Unit Fully Furnished
- Berencana Membeli Hunian Co Living? Simak Ini Dulu!
- Rekomendasi Rumah DP Murah, Cicilan Lebih Ringan!
- 15 Tips Cara Beli Rumah Secara KPR Bagi Millenial dan Pasangan Muda
Baca juga: Ingin Membeli Rumah Tanpa DP, Benarkah Bisa?
Apa Perbedaan Rumah Subsidi dan Non Subsidi?
Setelah memahami penjelasan sebelumnya, Anda mungkin berpikir bahwa perumahan komersil dan rumah subsidi serupa. Ini wajar, karena sering kali bagian depan (fasad) rumah subsidi dirancang seragam. Namun, perbedaan rumah komersil dan subsidi memiliki beberapa perbedaan signifikan, seperti berikut:
1. Tujuan Pembangunan dan Harga
Perumahan komersil merupakan jenis hunian yang dibangun dengan tujuan untuk masyarakat secara umum. Pembangunannya disesuaikan dengan permintaan dari pasar, harga properti, dan spesifikasi bangunan yang diinginkan oleh para konsumen. Di sisi lain, rumah subsidi merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Rumah subsidi tidak tersedia untuk semua orang, hanya mereka yang memenuhi kriteria tertentu yang memenuhi syarat. Perbedaan signifikan juga terletak pada harga. Properti komersil bisa memiliki harga 2 hingga 5 kali lipat lebih tinggi daripada rumah subsidi. Sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR No. 242/KPTS/M/2020, kisaran harga rumah subsidi berada antara Rp150 juta hingga Rp219 juta.
2. Kualitas Material Bangunan
Perbedaan lain antara perumahan komersil dan rumah subsidi terletak pada jenis material yang digunakan. Dalam perumahan komersil, konsumen memiliki kebebasan untuk memilih material mewah, seperti granit, sesuai dengan preferensi mereka. Namun, dalam rumah subsidi, penggunaan material mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan calon pembeli tidak memiliki pilihan untuk memilih sendiri.
Selain itu, peraturan terkait renovasi di rumah subsidi juga lebih ketat dan diatur secara khusus. Dalam jangka waktu kepemilikan kurang dari 5 tahun, pemilik rumah subsidi tidak diizinkan untuk membangun lantai kedua atau mengubah tampilan fasad. Perbaikan yang diperbolehkan terbatas pada tindakan-tindakan sederhana, seperti memperbaiki genteng bocor, membangun pagar, atau menambah kanopi. Hal ini berbeda dengan perumahan komersil, di mana pemilik memiliki kebebasan untuk mengubah bentuk rumah dengan bebas dan bahkan mengubahnya menjadi bangunan komersil seperti toko atau properti yang bisa disewakan atau dijual.
3. Luas Rumah
Luas hunian pada rumah subsidi lebih terbatas jika dibandingkan dengan perumahan komersil, hal ini dikarenakan diatur oleh perundang-undangan. Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No.995/KPTS/M/2021, luas tanah untuk rumah subsidi memiliki batas minimal 60 meter persegi dan maksimal 200 meter persegi. Sementara itu, luas bangunan pada rumah subsidi berkisar antara 21 hingga 36 meter persegi. Ketentuan ini harus diikuti oleh pengembang yang bertanggung jawab atas pembangunan rumah subsidi.
4. Angsuran
Terhubung dengan aspek harga, terdapat perbedaan dalam hal jumlah angsuran. Rumah subsidi memiliki angsuran tetap hingga pelunasan, sementara rumah komersial tunduk pada tarif Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang berlaku. Rincian angsuran untuk rumah subsidi tipe 36 adalah sebagai berikut:
- Jangka waktu 10 tahun: Angsuran sebesar 1,6 juta per bulan
- Jangka waktu 15 tahun: Angsuran sebesar 1,2 juta per bulan
- Jangka waktu 20 tahun: Angsuran sebesar 1 juta per bulan
Baca juga: Cara Mendapatkan KPR FLPP, Wajib Simak!
5. Persyaratan
Persyaratan kepemilikan rumah subsidi terikat oleh sejumlah regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Tentu saja, ini terjadi karena program rumah subsidi adalah inisiatif pemerintah, sehingga kepemilikan rumah tersebut terbatas oleh kriteria tertentu seperti batasan usia, jumlah penghasilan maksimal per bulan, tidak pernah memiliki rumah sebelumnya, status kewarganegaraan dan domisili, serta peraturan-peraturan lainnya. Di sisi lain, tidak ada batasan atas pendapatan maksimal atau jumlah kepemilikan rumah dalam konteks rumah komersial.
6. Lokasi
Perbedaan yang jelas antara perumahan komersial dan perumahan subsidi juga tercermin dari lokasi di mana keduanya dibangun. Perumahan subsidi biasanya terletak di wilayah yang lebih terpencil atau lebih jauh dari pusat komersial atau pusat kota. Hal ini dikarenakan harga yang dipatok cukup terjangkau sehingga tidak mungkin jika dibangun tengah kota yang harga tanahnya lebih mahal. Temukan hunian ekslusif dan modern disini!
7. Fasilitas Dalam Rumah
Perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersial juga nampak dari fasilitas yang tersedia di dalam rumah. Rumah subsidi dibangun dengan fasilitas dasar yang memenuhi standar hunian, contohnya dua kamar tidur dan satu kamar mandi untuk tipe 36. Di sisi lain, rumah komersial dengan tipe yang serupa umumnya sudah dilengkapi dengan ruang dapur. Anda bisa temukan inspirasi dapur modern dan estetik disini!
8. Renovasi
Peraturan mengenai renovasi rumah berlaku untuk perumahan subsidi, namun tentu saja hal ini tidak berlaku untuk perumahan komersial. Pemilik rumah subsidi tidak diizinkan untuk mengubah penampilan eksterior bangunan (fasad) atau melakukan renovasi yang berskala besar. Renovasi yang diizinkan pada rumah subsidi meliputi pembangunan pagar, penambahan kanopi, serta pembuatan dapur di bagian belakang jika ada lahan kosong yang tersedia.
9. Ketersediaan Unit
Salah satu regulasi pemerintah terkait rumah subsidi adalah keharusan untuk segera menghuni rumah setelah proses kontrak. Oleh sebab itu, biasanya rumah subsidi akan ditawarkan setelah siap huni. Namun, karena permintaan akan rumah lebih tinggi daripada ketersediaan unit, kadang-kadang pengembang membuka pemesanan unit sebelum rumah benar-benar siap huni.
Sementara untuk rumah komersial, tidak ada peraturan yang mengharuskan penghuni untuk segera menghuni unit rumah yang telah dibeli. Karena itulah, membeli rumah dengan status “indent” menjadi umum dilakukan. Bahkan terkadang calon pembeli bersedia membayar untuk mendapatkan Nomor Pesanan agar mereka tidak kehilangan kesempatan mendapatkan unit di perumahan yang diinginkan.
10. Tipe Rumah yang Ditawarkan
Perbedaan rumah subsidi dan komersil selanjutnya yaitu terletak pada tipe rumah yang ditawarkan. Umumnya tipe rumah subsidi sangat terbatas, yaitu maksimal tipe 36. Hal ini dikarenakan subsidi yang diberikan oleh pemerintah tidak besar.
Sedangkan rumah komersil lebih bebas dalam menawarkan tipe rumah. Developer bisa menawarkan rumah dengan berbagai tipe, mulai dari tipe kecil hingga besar.
Keuntungan dan Kekurangan Rumah Komersil dan Subsidi
Dalam rumah komersil, potensi investasi tinggi dan pendapatan tambahan melawan biaya yang lebih besar, sementara rumah subsidi menawarkan harga terjangkau dengan keterbatasan pilihan lokasi dan ukuran. Dalam mempertimbangkan pilihan hunian, perumahan komersil telah muncul sebagai opsi yang menarik. Maka dari itu, tampak bahwa keuntungan rumah komersil lebih beragam jika dibandingkan dengan rumah subsidi, karena variasi spesifikasinya.
Keutungan Perumahan Komersil
Keuntungan yang ditawarkan oleh jenis perumahan ini dapat menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi, karena rumah komersil adalah jenis hunian seperti yang lainnya, penting untuk memahami baik kelebihan dan kekurangan perumahan komersil yang terkait dengan perumahan komersil. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang dapat diakui dari perumahan komersil:
- Ragam Spesifikasi yang Beragam: Anda dapat memilih antara luas tanah dan bangunan yang lebih besar, serta tambahan fasilitas sesuai dengan preferensi dan anggaran.
- Fasilitas Terintegrasi dalam Cluster: Biasanya, perumahan komersil memiliki fasilitas umum yang terintegrasi seperti lapangan olahraga, area bermain, dan tempat jogging.
- Lokasi yang Strategis: Biasanya terletak dekat dengan akses utama dan fasilitas penting seperti rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, dan sarana transportasi umum.
- Fleksibilitas dalam Renovasi: Anda bisa merenovasi rumah sesuai dengan keinginan tanpa harus menunggu waktu lama, berbeda dengan rumah subsidi.
- Pilihan Material Berkualitas Tinggi: Anda memiliki kebebasan dalam memilih material bangunan yang berkualitas tinggi sehingga rumah memiliki struktur bangunan yang kokoh.
Kekurangan Perumahan Komersil
Perumahan komersil, meskipun memiliki banyak keuntungan, juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum mengambil keputusan. Berikut ini adalah beberapa kerugian yang perlu diwaspadai terkait dengan perumahan komersil:
- Harga perumahan komersil memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah subsidi.
- Apabila memilih untuk membeli melalui skema KPR, suku bunga yang diterapkan akan mengikuti suku bunga BI dan berada pada tingkatan yang lebih tinggi.
- Terdapat potensi untuk mengalami kenaikan harga setiap tahunnya. Kondisi pasokan dan permintaan di pasar berpengaruh, menyebabkan harga perumahan komersil dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun, mendorong masyarakat untuk segera membeli rumah sebelum harga meningkat.
Keuntungan dan Kekurangan Rumah Subsidi
penting untuk memahami baik keuntungan maupun kekurangan dari rumah subsidi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa aspek positif dan negatif terkait jenis properti ini.
Keuntungan Rumah Subsidi
- Harga Terjangkau: Rumah subsidi umumnya ditawarkan dengan harga lebih terjangkau, memungkinkan masyarakat dengan pendapatan rendah memiliki akses ke tempat tinggal.
- Dukungan Pemerintah: Program subsidi didukung oleh pemerintah, memberikan peluang bagi individu atau keluarga untuk memiliki rumah dengan bantuan finansial.
- Kemudahan Pembelian: Persyaratan pembelian yang lebih ringan dan bantuan pembayaran uang muka bisa membuat proses pembelian lebih mudah.
- Pemeliharaan Masyarakat: Rumah subsidi seringkali berada dalam perumahan yang dibangun untuk masyarakat dengan kriteria tertentu, menciptakan lingkungan sosial yang lebih terstruktur.
Kekurangan Rumah Subsidi
- Lokasi Tertentu: Properti subsidi seringkali berlokasi di wilayah pinggiran kota atau daerah dengan aksesibilitas yang lebih rendah.
- Ukuran Terbatas: Rumah subsidi cenderung memiliki ukuran lebih kecil, sehingga mungkin tidak cocok untuk keluarga yang lebih besar.
- Pilihan Terbatas: Pilihan desain, tipe, dan fasilitas dalam rumah subsidi bisa terbatas dibandingkan dengan properti komersil.
- Pertumbuhan Nilai yang Rendah: Nilai properti subsidi cenderung tidak meningkat secepat properti non-subsidi, yang bisa mempengaruhi potensi investasi jangka panjang.
Rekomendasi Perumahan Komersil Terbaik di Indonesia
Dalam upaya mencari tempat tinggal yang cocok, opsi perumahan komersil muncul sebagai alternatif menarik dengan berbagai fasilitas dan keunggulan yang disediakannya. Selain itu, skema cicilan rumah komersil juga dapat dimulai dengan persyaratan uang muka mulai dari nol persen. Berikut ini adalah beberapa contoh rumah komersil terbaik di Indonesia yang patut dipertimbangkan:
1. Linktown Japanese House
Perumahan ini adalah alternatif terbaru untuk hunian yang muncul di daerah Bintaro, dengan tujuan menyediakan pengalaman tinggal yang nyaman di lingkungan yang dikelilingi oleh alam hijau dan akses mudah ke jalan tol. Dengan mengusung konsep modern, Linktown Japanese House menawarkan fasilitas seperti taman yoga dan lintasan jogging, serta area bermain anak. Selain itu, lokasinya memungkinkan Anda mencapai pusat perbelanjaan BXC Mall hanya dalam waktu 5 menit. Klik disini untuk melihat spesifikasi Linktown Japanese House secara lengkap!
2. Linktown Z-Living
Desain rumah di Z-Living terinspirasi oleh modernitas, dengan sentuhan istimewa pada eksterior dinding yang dicat putih. Selain memberikan kesan elegan, dinding putih ini juga menunjukkan daya tahan terhadap perubahan zaman. Konsep ini melibatkan integrasi yang harmonis antara area hunian dan berbagai fasilitas seperti Jogging Track, Children Playground, dan Club House. Terdapat akses Gerbang Utara (Tol Jakarta-Cikampek), Gerbang Timur (menuju JORR II), Gerbang Barat (menuju Cileungsi), hanya 5 Menit ke Living Plaza Mall, serta 5 Menit ke GO! WET PARK. Klik disini untuk melihat spesifikasi Linktown Z-Living secara lengkap!
3. Linktown Enchante Residence
Kompleks perumahan Enchante Residence hadir dengan rumah-rumah bergaya yang memancarkan kesan kokoh dan kemewahan. Dengan variasi tipe rumah yang menarik dan fasad yang elegan, setiap hunian didesain dengan kenyamanan yang sangat dihargai oleh keluarga-keluarga berkualitas. Fasilitas yang tersedia meliputi Private luxury clubhouse, Private Main Gate, Area Parkir, Outdoor Gym, serta dekat dengan fasilitas seperti Rumah Sakit Eka, Q Big City, Teraskota Mall, The Breeze, dan Universitas Prasetya Mulya. Klik disini untuk melihat spesifikasi Linktown Enchante secara lengkap!
4. Linktown Avo
Linktown Avo, hunian baru di kota Bogor menawarkan kemudahan akses ke berbagai lokasi penting di sekitarnya. Dengan luas tanah sekitar 90m², kamu memiliki ruang yang cukup untuk berkreasi dan bersantai di halaman rumah. Ada juga jogging track yang memungkinkan Anda berolahraga di lingkungan yang segar dan alami. Kemudahan hidup semakin lengkap di Linktown Avo, dengan Rumah Sakit Sentosa hanya 3 menit jauhnya, menjaga kesehatanmu tetap terjamin. Pintu Tol BORR juga hanya berjarak 5 menit, memudahkan perjalanan keluar kota. Klik disini untuk melihat spesifikasi Linktown Avo secara lengkap!
5. Linktown Classic House
Hunian Linktown Classic House mengusung gaya modern klasik yang memberikan nuansa kemewahan dan kenyamanan bagi penghuninya. Dengan luas bangunan 119 meter persegi dan luas lahan 128 meter persegi, rumah ini berdesain 2 lantai dengan 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, dan carport yang dapat menampung 2 mobil. Keamanan menjadi prioritas melalui One Gate System dan Sistem Keamanan 24 Jam. Fasilitas tambahan berupa fasilitas ruang terbuka hijau yang luas, Club House dan Area Komersial juga tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan kenyamanan penghuni. Klik disini untuk melihat spesifikasi Linktown Classic House secara lengkap!
6. Linktown Pianta
Inilah rumah komersil dengan harga subsidi yang dimulai dari 500 jutaan. Fasilitas yang telah tersedia di Linktown Pianta semakin melengkapi kebahagiaan dan kualitas hidup Anda. Anda dapat menikmati keindahan South Lake Park, menjelajahi pesona Sengon Forest Park, dan merasakan daya tarik khas dari Javanese Kampoeng Joglo Puri Wedari yang memukau. Rasakan kenyamanan tinggal di Linktown Pianta dengan akses mudah ke berbagai fasilitas di sekitarnya. Dalam waktu hanya 5 menit, Anda dapat mencapai Living Plaza, sebuah pusat perbelanjaan yang ramai dengan berbagai toko dan hiburan menarik. Klik disini untuk melihat spesifikasi Linktown Pianta secara lengkap!
Demikian perbedaan rumah subsidi dan komersil di Indonesia yang meliputi aspek harga, kualitas material, fasilitas, persyaratan kepemilikan, dan lokasi. Rumah subsidi dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan harga terjangkau, standar material yang ditetapkan oleh pemerintah, serta persyaratan kepemilikan yang spesifik. Sebaliknya, rumah komersil memiliki harga yang lebih tinggi, beragam spesifikasi, fasilitas yang lebih lengkap, dan kebebasan dalam melakukan renovasi.