KPR 150 Juta Cicilannya Berapa? Yuk Simak Cara Menghitungnya

Membeli rumah adalah impian banyak orang, namun tidak semua orang mampu membeli rumah secara tunai. Salah satu solusi yang paling umum adalah dengan menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank kepada individu untuk membeli rumah, di mana pembayarannya dilakukan secara mencicil dalam jangka waktu tertentu. 

Jika Anda sedang mempertimbangkan mengambil KPR sebesar 150 juta, pertanyaan pertama yang mungkin muncul adalah, “Cicilannya berapa?” Artikel yang akan menjawab pertanyaan tentang KPR 150 juta cicilan berapa ini akan menjelaskan bagaimana cara menghitung cicilan KPR 150 juta, rincian KPR beserta cicilannya, syarat untuk bisa mendapatkan KPR, dan berapa gaji yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat KPR sebesar 150 juta.

Rincian KPR 150 Juta Beserta Cicilannya

Untuk menghitung angsuran rumah KPR, ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan. Faktor-faktor ini termasuk jumlah pinjaman, suku bunga, jangka waktu kredit, serta skema pembayaran yang digunakan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung cicilan KPR 150 juta.

1. Jumlah Pinjaman

Jumlah pinjaman dalam contoh ini adalah 150 juta rupiah. Ini merupakan total uang yang dipinjam dari bank untuk membeli rumah. Namun, biasanya bank tidak memberikan 100% dari harga rumah. Bank biasanya mensyaratkan adanya uang muka atau down payment (DP) yang harus dibayar oleh calon pemilik rumah. Umumnya, DP yang ditetapkan oleh bank adalah sekitar 10-20% dari harga rumah. Misalnya, jika bank meminta DP sebesar 20%, maka Anda harus membayar 30 juta rupiah di muka, dan sisa yang akan dibiayai oleh bank adalah 120 juta rupiah.

2. Suku Bunga KPR

Suku bunga adalah faktor penting dalam menghitung cicilan KPR. Suku bunga KPR bisa tetap (fixed) atau mengambang (floating). Saat ini, rata-rata suku bunga KPR di Indonesia berkisar antara 6-10% per tahun. Dalam perhitungan ini, kita akan menggunakan contoh suku bunga 8% per tahun.

3. Jangka Waktu Kredit

Jangka waktu kredit atau tenor KPR juga mempengaruhi besaran cicilan. Bank biasanya menawarkan tenor KPR antara 5 hingga 25 tahun. Semakin lama tenor, semakin kecil cicilan per bulan, tetapi total bunga yang dibayarkan akan lebih besar. Sebagai contoh, kita akan menggunakan tenor 10 tahun atau 120 bulan.

4. Perhitungan Cicilan KPR

Untuk menghitung cicilan KPR, kita bisa menggunakan formula sebagai berikut:

 Pinjaman×Suku bunga per tahun

12×(1−(1+Suku bunga per bulan)  −Tenor dalam bulan )

Mari kita hitung cicilan KPR 150 juta dengan asumsi DP 20%, pinjaman 120 juta, suku bunga 8% per tahun, dan tenor 10 tahun.

  1. Jumlah pinjaman: 120 juta rupiah
  2. Suku bunga per bulan: 8% per tahun = 0,67% per bulan
  3. Jangka waktu: 120 bulan

Menggunakan rumus tersebut, kita dapat menghitung cicilan KPR 150 juta per bulan. Berdasarkan perhitungan ini, cicilan KPR 150 juta (dengan pinjaman 120 juta) selama 10 tahun dengan suku bunga 8% per tahun kira-kira akan berada di kisaran Rp 1,45 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan.

Syarat Untuk Bisa KPR 150 Juta

Untuk bisa mendapatkan KPR sebesar 150 juta, ada beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh calon peminjam. Bank akan melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa peminjam memiliki kapasitas untuk membayar cicilan KPR selama jangka waktu yang disepakati. Berikut beberapa syarat utama yang harus dipenuhi:

1. Status Pekerjaan

Salah satu syarat utama untuk mendapatkan KPR adalah memiliki status pekerjaan yang stabil. Bank biasanya mengharuskan calon peminjam untuk bekerja di tempat yang sama minimal 2 tahun atau lebih. Jika Anda seorang wiraswasta, bank akan mengevaluasi laporan keuangan bisnis Anda untuk memastikan pendapatan Anda cukup stabil.

2. Penghasilan yang Memadai

Bank akan mengevaluasi penghasilan calon peminjam untuk memastikan bahwa mereka mampu membayar cicilan KPR setiap bulannya. Umumnya, bank mensyaratkan bahwa jumlah cicilan bulanan tidak boleh lebih dari 30-35% dari penghasilan bulanan calon peminjam. Ini berarti jika cicilan KPR adalah Rp 1,5 juta per bulan, maka penghasilan bulanan Anda setidaknya harus berada di kisaran Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta.

3. Usia Pemohon

Bank juga memperhitungkan usia pemohon KPR. Biasanya, calon peminjam yang bisa mengajukan KPR adalah mereka yang berusia antara 21 hingga 55 tahun pada saat pengajuan. Namun, usia maksimal saat pelunasan biasanya dibatasi hingga 65 tahun, tergantung pada kebijakan bank.

4. Riwayat Kredit yang Baik

Riwayat kredit Anda sangat penting dalam proses pengajuan KPR . Bank akan mengecek Skor Kredit Anda melalui SLIK OJK atau sistem informasi kredit lainnya. Jika Anda memiliki catatan kredit yang baik, seperti pembayaran pinjaman yang lancar atau tidak memiliki utang macet, maka peluang Anda untuk mendapatkan KPR lebih besar.

5. Uang Muka (Down Payment)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda juga perlu mempersiapkan uang muka atau down payment (DP) saat mengajukan KPR. Besaran DP ini bervariasi tergantung kebijakan bank dan harga rumah, namun umumnya berkisar antara 10-20% dari harga rumah. Untuk KPR 150 juta, jika DP yang diminta adalah 20%, maka Anda harus menyediakan DP sebesar Rp 30 juta.

6. Dokumen Pendukung

Untuk mengajukan KPR, ada beberapa dokumen penting yang harus Anda siapkan, antara lain:

  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi NPWP
  • Slip gaji atau laporan keuangan usaha (bagi wiraswasta)
  • Rekening koran 3-6 bulan terakhir
  • Surat keterangan kerja atau surat izin usaha

Berapa Gaji yang Cukup untuk Bisa KPR 150 Juta?

Pertanyaan selanjutnya yang sering muncul adalah, berapa gaji yang cukup untuk bisa mengambil KPR 150 juta? Seperti yang disebutkan sebelumnya, bank umumnya mensyaratkan bahwa cicilan KPR bulanan tidak boleh lebih dari 30-35% dari penghasilan bulanan. Mari kita hitung dengan asumsi cicilan bulanan sebesar Rp 1,5 juta.

Jika Rp 1,5 juta adalah 30% dari penghasilan bulanan, maka penghasilan bulanan Anda harus minimal:

Penghasilan bulanan = Rp1,5juta​ : 30% = Rp5juta

Jadi, untuk dapat mengambil KPR 150 juta dengan cicilan Rp 1,5 juta per bulan, penghasilan bulanan Anda sebaiknya berada di kisaran Rp 5 juta atau lebih. Jika penghasilan Anda lebih besar, maka peluang untuk mendapatkan persetujuan KPR lebih tinggi, dan Anda juga memiliki fleksibilitas lebih dalam mengelola keuangan bulanan.

Mendapatkan KPR 150 juta adalah langkah besar menuju kepemilikan rumah sendiri. Untuk menghitung cicilannya, Anda perlu memperhatikan jumlah pinjaman, suku bunga, dan tenor yang dipilih. Dalam contoh ini, cicilan KPR sebesar 150 juta dengan DP 20% dan tenor 10 tahun akan berkisar antara Rp 1,45 hingga Rp 1,5 juta per bulan. Namun, untuk mendapatkan KPR, Anda juga harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh bank, seperti memiliki penghasilan yang cukup, status pekerjaan yang stabil, dan riwayat kredit yang baik.

Dengan perencanaan keuangan yang tepat dan penghitungan cicilan yang sesuai, KPR bisa menjadi solusi terbaik bagi Anda untuk memiliki rumah impian. Jika Anda berencana untuk mengambil KPR, pastikan Anda telah mempertimbangkan semua faktor penting yang telah dibahas dalam artikel yang menjawab pertanyaan tentang KPR 150 juta cicilan berapa ini.