Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang. Salah satu syarat utama untuk mengajukan KPR adalah Surat Keterangan Kerja (SKK). Dokumen ini berfungsi sebagai bukti bahwa Anda memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan yang stabil. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui format dan contoh SKK yang benar agar proses pengajuan KPR berjalan lancar.
Cara Membuat Surat Keterangan Kerja untuk KPR
Surat Keterangan Kerja adalah dokumen yang sangat penting saat mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dokumen ini berfungsi sebagai bukti bahwa Anda memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan yang stabil, yang menjadi salah satu syarat utama untuk mendapatkan persetujuan KPR. Berikut adalah langkah-langkah lengkap untuk membuat surat keterangan kerja untuk KPR:
1. Minta Bantuan HRD
Biasanya, bagian HRD di perusahaan Anda sudah memiliki format baku untuk surat keterangan kerja KPR. Cara ini adalah metode yang paling mudah dan efisien karena HRD sudah berpengalaman dalam membuat surat semacam ini. Sebelum meminta bantuan dari HRD, pastikan Anda telah menyiapkan data-data berikut yang biasanya diperlukan untuk Surat Keterangan Kerja:
- Nama Lengkap: Nama lengkap Anda sesuai dengan identitas resmi.
- Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Identitas Karyawan Lainnya: Nomor ini digunakan untuk mengidentifikasi Anda sebagai karyawan.
- Jabatan: Posisi Anda di perusahaan saat ini.
- Tanggal Masuk Kerja: Tanggal Anda mulai bekerja di perusahaan.
- Gaji Pokok: Gaji pokok bulanan yang Anda terima.
- Tunjangan Tetap (Jika Ada): Tunjangan-tunjangan tetap yang Anda terima selain gaji pokok.
- Proses:
Setelahnya Anda bisa meminta bantuan HRD dengan langkah berikut ini:
- Hubungi HRD: Ajukan permintaan Anda secara formal atau melalui email resmi perusahaan.
- Berikan Data yang Diperlukan: Sampaikan semua informasi yang telah Anda siapkan agar HRD dapat menyusun surat dengan lengkap dan akurat.
- Review: Periksa draft surat yang disiapkan oleh HRD untuk memastikan semua data yang dicantumkan benar dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
2. Buat Sendiri (Jika Diperlukan)
Jika Anda bekerja di perusahaan yang tidak memiliki format baku atau Anda memutuskan untuk membuat surat sendiri, maka gunakan format surat yang standar atau cari contoh di internet. Format umum surat keterangan kerja meliputi:
- Kop Surat: Menampilkan nama perusahaan, alamat, dan informasi kontak.
- Tanggal Penulisan Surat: Tanggal saat surat tersebut dibuat.
- Subjek Surat: “Surat Keterangan Kerja”
- Isi Surat: Berisi informasi tentang pekerjaan dan penghasilan Anda.
- Penutup: Memuat nama dan jabatan penandatangan serta stempel perusahaan.
Contoh Surat Keterangan Kerja untuk KPR
Berikut ini adalah salah satu contoh surat keterangan kerja untuk KPR yang bisa Anda jadikan panduan untuk membuat surat keterangan kerja untuk KPR.
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
[Nomor Telepon Perusahaan]
[Email Perusahaan]
SURAT KETERANGAN KERJA
Nomor : [Nomor Surat]
Tanggal : [Tanggal Surat]
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap Kepala Bagian/HRD]
Jabatan : [Jabatan Kepala Bagian/HRD]
Menerangkan bahwa:
Nama : [Nama Lengkap Pegawai]
Jabatan : [Jabatan Pegawai]
Nomor Induk Pegawai : [Nomor Induk Pegawai]
Alamat : [Alamat Pegawai]
Adalah benar-benar karyawan tetap di perusahaan kami sejak tanggal [Tanggal Masuk Kerja]. Saat ini yang bersangkutan bertugas sebagai [Jabatan Pegawai] dengan gaji pokok sebesar Rp [Jumlah Gaji Pokok] per bulan.
Surat keterangan ini dibuat untuk keperluan pengajuan KPR dan berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterbitkan. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat kami,
[Nama Lengkap Kepala Bagian/HRD]
[Tanda Tangan]
[Stempel Perusahaan]
Format Surat Keterangan Kerja untuk KPR
Surat Keterangan Kerja umumnya memiliki format sebagai berikut:
1. Kop Surat
- Identitas Perusahaan: Nama lengkap perusahaan, logo perusahaan (jika ada), alamat kantor pusat dan cabang (jika ada), nomor telepon, faksimili, dan alamat email.
- Informasi Tambahan: Dapat disertakan NPWP perusahaan untuk keperluan verifikasi.
2. Nama Perusahaan
- Tuliskan dengan jelas: Nama perusahaan harus ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal untuk memudahkan pembaca.
3. Nama Surat
Spesifik: Selain “Surat Keterangan Kerja”, Anda bisa menambahkan keterangan lebih lanjut, misalnya “Surat Keterangan Kerja untuk Keperluan Pengajuan KPR”.
4. Nomor dan Tanggal Surat
- Sistematika: Gunakan sistematika penomoran surat yang berlaku di perusahaan Anda.
- Tanggal: Tuliskan tanggal pembuatan surat dengan lengkap, misalnya 25 Januari 2024.
5. Isi Surat
Di dalam isi surat keterangan kerja untuk KPR biasanya berisikan elemen berikut:
- Identitas Pegawai
- Masa Kerja
- Gaji Pokok
- Tujuan Surat
Contoh Isi Surat:
Surat Keterangan ini dibuat untuk menyatakan bahwa Saudara/Saudari [Nama Lengkap Pegawai] dengan nomor induk pegawai [NIP] benar-benar bekerja di [Nama Perusahaan] sebagai [Jabatan] sejak tanggal [Tanggal Mulai Bekerja] hingga saat ini. Saat ini, yang bersangkutan menerima gaji pokok sebesar Rp [Jumlah Gaji] per bulan. Surat keterangan ini dibuat atas permintaan yang bersangkutan untuk keperluan pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di [Nama Bank].
6. Bagian Akhir
- Tanda Tangan: Tanda tangan dan nama lengkap pejabat yang berwenang (misalnya, Direktur, Kepala HRD).
- Stempel: Stempel basah perusahaan.
- Tanggal: Ulangi tanggal pembuatan surat.
Demikianlah format dan contoh Surat Keterangan Kerja yang umumnya dibutuhkan saat mengajukan KPR. Pastikan surat keterangan kerja yang Anda miliki sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku agar proses pengajuan KPR Anda berjalan lancar.