Sistem smart living sekarang sudah mulai gencar direalisasikan untuk mewujudkan smart city dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas. Anda sendiri dapat melihat wujud penerapan konsep smart living dimulai dari lingkup yang kecil terlebih dahulu. Salah-satunya melalui konsep rumah modern yang telah menggunakan alat elektronik seperti Google Assistant, robot pembersih, dan lainnya.
Tujuan dari penerapan sistem tersebut diantaranya agar masyarakat terbiasa dengan penggunaan teknologi untuk mengefisienkan aktivitas sehari-hari. Namun, apakah Anda tahu bagaimana sebenarnya konsep ini dapat direalisasikan dalam kehidupan perkotaan? Lalu apakah ada tantangan tersendiri untuk mewujudkannya? Yuk cari tahu jawaban selengkapnya dengan menyimak pembahasan berikut!
Apa yang Dimaksud dengan Smart Living?
Smart living adalah istilah yang merujuk pada penggunaan kecerdasan teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan aktivitas manusia sehari-hari. Berasal dari kata smart dan living yang artinya kehidupan cerdas. Dimana kecerdasan ini berkaitan dengan teknologi Internet of Things (IoT) yang dapat mengintegrasikan perintah manusia dan komputer berbasis internet.
- Simak Pembahasan Cara Memperpanjang HGB di Sini!
- Jangan Asal, Begini Tips Memilih Posisi Rumah di Perumahan!
- Kenali Tenor KPR Jika Anda sedang Berburu Rumah Idaman, Wajib Tahu!
- Apa Itu Furnished? Perbedaan dan Keuntungan Beli atau Sewa Unit Fully Furnished
- Ketahui Keuntungan dan Kerugiannya Pelunasan KPR Lebih Awal
Memanfaatkan banyak unsur meliputi software, hardware, server, sensor, dan lain-lain yang saling terhubung menjadi suatu sistem. Dinamika unsur yang bekerja antara satu sama lain, sehingga menciptakan sebuah otomatisasi pada satu perangkat. Contohnya CCTV, Vacuum Cleaner, Lampu, dan Kulkas yang dihubungkan ke jaringan internet agar dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan suatu aplikasi.
Sehingga Anda dapat melakukan perintah secara otomatis seperti pada alat Vacuum Cleaner untuk melakukan pembersihan rumah sesuai kebutuhan. Sementara untuk perangkat CCTV akan membantu Anda memantau aktivitas di rumah jika sedang berpergian jarak jauh. Melalui alat kamera yang sudah terkoneksi dengan aplikasi di perangkat HP atau gadget Anda.
Bentuk dari contoh smart living tersebut kemungkinan dapat Anda temukan di sekitar lingkungan rumah. Baik itu di jalanan maupun perumahan dekat Anda yang telah menerapkan konsep smart living home. Nah, lebih lanjutnya konsep seperti itu sudah mulai diterapkan di beberapa kota yang mengedepankan smart city. Dalam memaksimalkan penggunaan teknologi untuk pengelolaan energi, pemantauan kualitas udara, dan lainnya.
Jadi, Anda dapat menyimpulkan apa itu smart living sebagai konsep atau sistem yang menggabungkan dua aspek utama antara teknologi dan kehidupan. Dengan memanfaatkan kecerdasan Internet of Things (IoT) untuk mengefektifkan segala bentuk kegiatan manusia melalui hadirnya suatu inovasi teknologi. Berlandaskan cara pandang kepraktisan dan efisiensi yang menjunjung tinggi faktor kenyamanan.
- KPR Syariah, Pahami Definisi, Perbedaan, Pengajuan, dan Kelebihannya
- Mengenal Surat Perjanjian Sewa Apartemen Beserta Contoh dan Persyaratannya
- Tips Cara Menghitung Biaya Listrik di Rumah
- 7 Inspirasi Desain Garasi Rumah Minimalis, Rumah Semakin Elegan!
- Tali Air Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Perawatannya
Aspek dalam Smart Living
Sifat efisiensi dan praktisi merupakan dua aspek yang menjadi highlight dalam penerapan konsep ini. Namun, secara spesifik ada beberapa aspek yang wajib termuat atau menjadi pertimbangan maupun tanda penggunaan, diantaranya :
Kenyamanan
Kenyamanan merupakan aspek yang jelas menjadi salah-satu kriteria wajib atau indikator smart living. Oleh karena itu, tata kelola lingkungan harus dirancang sedemikian rupa dan tidak boleh sembarangan atau asal-asalan. Sehingga memerlukan konsultasi atau diskusi yang melibatkan beberapa ahli dibidangnya. Contohnya arsitektur, ahli konstruksi, dan program IT atau profesional di bidang teknologi.
Agar dampak dari penerapan konsep benar-benar memberi kenyamanan dan ketertiban. Misalnya pada hunian yang dapat membuat penghuni beraktivitas di dalam rumah dengan nyaman dan selalu merasa betah seharian.
Keamanan
Aspek kedua yang harus menjadi pertimbangan konsep adalah faktor keamanan. Pasalnya nyaman saja tidak cukup, sehingga memerlukan keamanan yang harus diperhatikan selanjutnya. Seperti pada penerapan smart living dalam smart city yang harus memperhatikan keamanan mobilisasi setiap orang atau masyarakat. Apakah dampak dari penerapan konsep akan mengganggu ketertiban jalan atau tidak.
Di sisi lain, keamanan juga menjadi faktor perhatian para ahli properti yang menawarkan hunian dengan berkonsep teknologi. Dengan memikirkan bagaimana keselamatan jiwa dan harta penghuni dapat terlindungi. Sehingga terwujud suatu konsep smart home system yang dapat mengawasi hunian. Dimana penghuni dapat dengan mudah mengendalikannya melalui gawai yang telah tersistematis.
Sehat
Sehat merupakan aspek atau sifat pertimbangan ketiga dari penerapan konsep yang perlu diperhatikan berikutnya. Apalagi untuk hunian berkonsep teknologi yang biasanya mengandalkan rancangan open plan. Konsep yang membuat sirkulasi udara dalam hunian lebih lancar karena mengoptimalkan penggunaan jendela besar.
Manfaat smart living bagi konsep tersebut tentu mampu menunjang gaya hidup yang lebih sehat. Pasalnya konsep open plan memanfaatkan pencahayaan alami yang berasal dari pengoptimalan jendela.
Efisien
Aspek terakhir yang menjadi tanda pertimbangan konsep penerapan yaitu soal efisiensi atau keefektifan. Efisiensi ini termasuk smart branding yang membuat sistem lebih dikenal oleh orang-orang. Sebagaimana halnya rumah berkonsep ini pasti memiliki layout yang fungsional dengan mengoptimalkan penggunaan ruang.
Khususnya di kota besar dengan lahan sempit yang membuat dorongan atas inovasi bangunan lebih compact. Alhasil banyak para konstruksi yang membuat hunian berkonsep lebih efisien dengan lokasi strategis dan dekat dari berbagai fasilitas publik maupun infrastruktur vital.
Hunian yang Telah Menerapkan Smart Living
Adapun hunian yang telah menerapkan sistem atau konsep ini dapat mudah Anda temukan di kota-kota besar. Seperti smart living Jakarta sebagai wujud nyata dari revitalisasi perkotaan melalui konsep kehidupan digital. Meliputi proses pembangunan atau perbaikan kembali sebuah kota dengan tujuan lebih maju dan efisien.
Berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang meliputi living smart, smart government, economy, environment, mobility, dan people. Tentunya dengan memperhatikan keempat aspek di atas, tanpa terkecuali bagi penerapan konsep hunian berteknologi.
Anda sendiri dapat melihat beberapa rekomendasi hunian residensial atau perumahan berkonsep digital dengan berbagai gaya di kota-kota tersebut. Salah-satunya konsep residensial atau perumahan smart living kesehatan berikut :
- Japanese House yang ada Jl. Bakti Karya Raya lokasi BSD City Tangerang dengan harga mulai dari 1,8 miliar
- Z Living yang ada di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia dengan harga mulai dari 1,5 miliar
- Enchante Residence berlokasi di BSD City Tangerang dengan harga mulai dari 11 miliar
- Flat House berlokasi di BSD City Tangerang dengan harga cicilan mulai dari 900 juta
- Linktown Avo yang ada di Avataria Bogor dengan harga cicilan mulai dari 800 juta
- Linktown Yume lokasi di BSD City Tangerang dengan harga cicilan mulai dari 1,3 miliar
- Tanakayu lokasi di BSD City Tangerang dengan harga cicilan mulai dari 1,9 miliar
- Linktown Cherry Ville lokasi Bekasi dengan harga cicilan mulai 2,5 miliar
- Garden Loft Shop House lokasi Bekasi dengan harga cicilan mulai 1,9 miliar
- Modern French House lokasi Jakarta dengan harga cicilan mulai dari 2 miliar
Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat informasi secara lengkap mengenai perumahan tersebut dengan mengklik di halaman website khusus.
Dengan demikian, itulah pembahasan untuk mengenal penerapan konsep smart living lebih dalam lagi. Mulai dari pengertian hingga contoh rumah yang telah menggunakan konsep teknologi di kota-kota besar. Sebagai wujud awal dari penerapan smart city yang dapat Anda ketahui.